“Berat” mungkin kata pertama yang kami temukan di awal waktu tersebut. Berat memulai aktivitas kembali setelah menikmati berkat liburan, berat kembali bangun pagi, berat kembali meninggalkan keluarga terkasih untuk melanjutkan segala tanggung jawab, dan berat menghadapi perubuhan kurikulum Merdeka. Namun, dengan segenap kekuatan,  kami mencoba untuk melangkah pasti menuju SMA Kristen Petra 1, ladang tempat kami menggantungkan harapan.

Pagi itu, nuansa merah menjadi petunjuk keberanian yang kami bangun untuk mematahkan kata “berat” yang semula ada di benak kami. Berseragam yang berbeda dari dari hari-hari sebelumnya membuat kami merasa yakin bahwa hari ini pasti beda dan penuh tantangan. Setelah melakukan ibadah dan berkoordinasi seperti biasa, kami berkumpul di lapangan indoor. Di antara kami berdiri, pihak-pihak yang berseragam kontra dengan kami. Hal ini menjadikan rasa penasaran kami semakin besar, apa yang kira-kira akan mereka lakukan untuk membakar semangat kami.  Dengan berseragam nuansa putih,  mereka menyambut kami dengan senyuman dan membagikan berbagai atribut untuk kami kenakan selama acara.  Mereka adalah tim dari mahasiswa magister psikologi UNTAG angkatan 32.

Berdiri  dan berbaris di ruang indoor bersama-sama menjadi pemandangan pertama bagi kami siang itu. Kami para guru baru merasa ini adalah pengalaman awal sekaligus pengenalan kami terhadap lingkungan SMA Kristen Petra 1. Sementara itu, bagi kami guru yang sudah cukup mengenal SMA Kristen Petra, hal ini juga menjadi pengalaman pertama setelah sekian lama “Corona” memakan kebersamaan kami. Ada rasa rindu untuk bersama-sama menyatu, saling menyapa, tertawa, dan tak ketinggalan berswafoto yang selalu menjadi obat bahagia kami.

Kami terbagi menjadi kelompok kecil hingga kelompok. Berbagai permainan dalam dinamika kelompok kami ikuti dengan penuh suka cita. Permainan tebak kata, aral rintang, penjinak ranjau, dan ikatan cinta menjadi pemersatu kami siang itu. Hujan turun yang turun dengan deras membuat udara semakin dingin. Namun, kedekatan di antara kami menjadikan suasana siang itu benar-benar hangat. Setelah hampir tiga tahun, kami bergumul dengan suasana phsycal distancing atau sosial distancing, siang itu kami seolah lupa dengan kedua hal tersebut. Kami merasa sangat bahagia dan tiba-tiba memiliki energi untuk menghadapi hari-hari kami ke depan.

Setiap permainan yang kami hadapi selalu berakhir dengan pemaknaan. Ada kesamaan di antara semua pemaknaan yang bisa kami tangkap, di antaranya, kosentrasi, saling menghargai, rasa memiliki, saling menerima kekurangan kelebihan tim, komitmen, dan yang terpenting kami bisa melupakan kata “berat” yang pertama kami miliki sebelumnya. Tim mahasiswa berhasil membakar semangat kami dan membuat kami menjadi lebih siap menghadapi tahun ajaran 2022-2023. Dalam doa siang hari itu, kami berharap suasana yang hangat seperti demikian tidak pernah berakhir dan kebersamaan selalu tercipta di tengah-tengah kami menjalankan tugas sebagai pendidik di SMA Kristen Petra 1. Kata-kata penyemangat yang ingin selalu kami imani adalah A1 yes we can.

English
Excellent Life Skills
Joining PPPK Petra Programs

SMA KRISTEN PETRA 1