Informatic Rally Games and Logic biasa disingkat dengan sebutan IRGL merupakan sebuah lomba yang diselenggarakan oleh program studi Teknik Informatika dari Universitas Kristen Petra. Tahun 2020 ini, IRGL mengadakan lomba tahunan dengan mengangkat tema “Thrones of The PHEONIX” dan tentunya lomba ini sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dikarenakan adanya pandemi yang mengharuskan lomba ini diselenggarakan secara online. Kami tim Phantom yang berasal dari SMA Kristen Petra 1 beranggotakan Steven Adrian/XIIA3, Catherine Lim/XIIA4 dan Vanessa Christie/XIIS2 berhasil meraih Juara II di perlombaan IRGL tahun 2020 yang tentunya tidak mudah untuk meraihnya.
Memenangkan perlombaan ini, tim kami diharuskan beradu dengan 85 tim lain di babak penyisihan yang nantinya akan diambil 20 tim untuk lanjut ke babak semifinal. Dalam babak penyisihan, masing-masing kelompok berlomba dengan mengerjakan 45 soal terdiri dari 15 soal mudah, 15 soal sedang dan 15 soal sulit serta diberikan waktu selama 1 jam untuk mengerjakan semua soalnya. Walaupun tim kami merasa semua soal yang diberikan sulit tetapi kami berhasil lolos ke babak semifinal dan berada di peringkat 7.
Babak semifinal pun dimulai, setiap tim diharuskan menggunakan logic mereka untuk menggerjakan puzzle game yang disediakan panitia dimana nantinya akan diambil 6 tim untuk lolos ke babak final. Di game puzzle ini disediakan beberapa puzzle seperti contoh salah satu puzzle-nya yang mirip dengan sudoku, tentunya tidak semudah sudoku pada umumnya, disediakan kotak 5×5 ada 1/2 angka sebagai panduan dan kita dapat menuliskan angka 1-5 tetapi tidak boleh mengulang angka yang sama di setiap kolom dan barisnya tetapi angka yang kita masukan harus memperhatikan beberapa tanda lebih besar dari (>) yang terletak tersebar diantara kolom dan baris. Tim kami mengalami kesulitan di babak semifinal ini karena puzzle yang diberikan memiliki variasi yang sulit dan kami hanya berhasil mengerjakan sekitar 4-5 variasi puzzle saja. Disini kami merasa sudah tidak ada harapan untuk lolos ke babak berikutnya, tapi ternyata tidak hanya tim kami saja yang merasa kesulitan sehingga tim kami dapat lolos ke babak final dengan peringkat ke 6.
Di babak final lomba yang kita hadapi adalah game escape room terdapat 6 lantai dan di setiap lantainya terdapat clue dan pintu yang terkunci untuk membuka pintu yang terkunci kita dapat mengerjakan soal yang diberikan oleh panitia. Berkat kasih karunia dan pertolongan Tuhan tim kami berhasil mendapatkan Juara II di perlombaan ini dengan rekor waktu tercepat 26 menit sedangkan tim lain rata-rata menyelesaikan perlombaan dengan waktu sekitar 1 jam.
Akhir kata, jangan mudah menyerah dalam segala hal walau kita berada di bawah karena roda selalu berputar lakukanlah yang terbaik dan serahkan sisanya kepada Tuhan. Inilah pengalaman kami walau berlomba secara online tetapi tak memudarkan semangat kami untuk berlomba, bagaimana dengan kalian?
Oleh : Catherine Lim (XII IPA 4)