Rabu, 21 April 2021, ada yang berbeda di SMA Kristen Petra 1. Nuansa warna-warni terpancar melalui pakaian yang digunakan oleh bapak ibu guru karyawan. Sempat muncul pertanyaan, ada apa dengan hari itu? Saat warna-warni itu terfokus pada bentuk kebaya yang digunakan oleh ibu-ibu guru dan karyawan, terbukalah hati kami tentang sebuah nama, Ibu Kartini. Kembali pertanyaan muncul dalam benak kami, apakah hanya sekadar kebaya yang kami ingat tentang sosok tersebut?
Kebaya memang menjadi mindset utama ketika kami mendengar nama Ibu Kartini. Tahun ini kami bersyukur memiliki kesempatan lebih untuk mengenang jasa beliau tidak hanya sekadar kebaya. Ada perjuangan hebat yang belum kami sadari atas sosok wanita yang lahir pada tanggal 21 April 1879. Perjuangan kesetaraan gender atas kami kaum wanita di Indonesia. Lewat pemikiran dan karyanya Kartini mencoba untuk mewujudkan keinginannya menjadikan wanita Indonesia memiliki kesempatan untuk berkembang dengan keahlian masing-masing.
Dalam pemikiran tersebut, SMA Kristen Petra 1 berupaya menghadirkan refleksi perjuangan beliau melalui sebuah tampilan karya di media sosial youtube. Susunan acara yang diawali dengan pembawaan doa oleh Ibu Ayu Priska Puspita Erene sebagai pembawa acara dipadu dengan alunan musik Jawa membuat nuansa Jawa Tengah sebagai tempat kelahiran beliau semakin bisa kami rasakan. Sambutan kepala sekolah Ibu Elisabeth Dian Pujilestari, S.Pd., M.M. menjadi penyejuk kaum wanita untuk terus berjuang ddan berkarya di masa pandemi. Acara mengalir apik dengan tampilan film dokumenter atas siapa sebenarnya Ibu Kartini, bagaimana latar belakang kehidupan beliau, hingga cita-cita beliau. Penghayatan yang baik juga ditampilkan siswi dengan berbagai tampilan seni seperti nyanyian, tarian, puisi. Penghayatan menjadi semakin mendalam dengan kemunculan quotes tentang Ibu Kartini dari para siswa, pada bagian tampilan quotes ini, panitia melibatkan para siswa untuk membuktikan bahwa perjuangan wanita juga membutuhkan dukungan pria-pria hebat sebagaimana Ibu Kartini juga sangat didukung oleh ayah dan suami untuk terus mewujudkan impiannya.
Hal yang tidak kalah menarik dari peringatan hari Kartini kali ini adalah munculnya talk show dari para wanita hebat di SMA Kristen Petra 1. Ibu Ester Prasetyawati sebagai pembawa acara mengangkat topik-topik obrolan santai tetapi tetap bermuatan kehebatan para wanita. Dengan para narasumber Ibu Endang Sri Redjeki, Ibu Nenni Kristina, Ibu Bertha Dwi Christina yang mewakili para guru wanita pada masanya. Mereka menceritakan bagaimana usaha untuk mencapai setiap cita-cita dan upayanya untuk tetap menjadi wanita berprofesi guru tanpa mengesampingkan peran mereka sebagai ibu atau anak yang membanggakan bagi keluarga. Kehadiran Melisa Priscilia sebagai perwakilan siswa dengan segala argumen yang disampaikannya, membuat acara talk show ini menjadi semakin bermakna.
Tanpa kami sadari perjuangan Kartini tidak hanya sekadar kami ingat dengan balutan kebaya atau nyanyian merdu yang berjudul “Ibu Kartini”. Namun, lebih pada segala bentuk ide, pemikiran, cita-cita, kerja keras dan pantang menyerah untuk mewujudkan setiap impian yang kami miliki. Selamat Hari Kartini 2021, semangat Kartini tak pernah pudar. Indonesia menunggu karya kami.