Salam kenal, nama saya Steven William (XII IPA 1) siswa SMA Kristen Petra 1. Ijinkan saya menceritakan sepenggal kisah salah satu prestasi saya yang saya raih kemarin. Sebagai peraih medali OSN 2019 di bidang kimia, saya terdaftar sebagai salah satu peserta pelatnas (pelatihan nasional) tahap 1. Pelatnas 1 kimia ini dilaksanakan di Bandung, tepatnya di Wisma Kartini. Selama dua minggu kami, 30 orang medalis OSN kimia 2019, diberi materi oleh dosen dan tutor serta mengerjakan soal tes. Nilai hasil tes dan praktikum digunakan untuk mengukur kemampuan kami yang menjadi tolak ukur lolos tidaknya peserta ke tahap selanjutnya.
Saat itu, Pelatnas 1 dilaksanakan pada bulan September 2019, hasil pelatnas 1 baru diumumkan sekitar 9 bulan setelahnya, tepatnya pada tanggal 7 Juni 2020. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan pelatnas 2 yang diadakan secara online tanggal 9 – 11 Juni 2020. Ada 14 peserta yang dinyatakan lolos. Lamanya pengumuman ini karena adanya pergantian organisasi pengurus di departemen pendidikan Indonesia, selain itu juga akibat pandemic covid 19 yang melanda seluruh dunia, sempat membuat bimbang negara penyelenggara (Turki) apakah sebaiknya membatalkan atau tetap mengadakan IChO. Setelah melalui voting, keputusan yang diambil adalah melaksanakan IChO secara online, hanya test tulis, dan meniadakan praktikum.
Sayangnya, selama penantian yang tidak menentu itu semangat belajar saya sedikit memudar. Ketika tiba saat diumumkannya peserta pelatnas 2, secara mental saya kurang siap. Hal ini karena masa ketidakpastian yang panjang dan karena saya merasa persiapan saya tidak sematang harapan. Pelatnas tahap 2 dilaksanakan secara online selama 3 hari. Tiap hari diberikan materi secara sekilas, lalu diadakan tes. Ada 8 materi yang diujikan. Tahapan intensif ini dilalui untuk menentukan 4 orang yang akan mewakili Indonesia di IChO nantinya. Berkat penyertaan Tuhan, saya masih diperbolehkan untuk lolos ke tahap 3 dan menjadi tim nasional Indonesia yang akan mewakilkan negara untuk bertanding di International Chemistry Olympiad (IChO). Tim IChO terdiri atas dua orang dari Jakarta dan dua orang dari Surabaya. Tim IChO Surabaya diwakili oleh saya dan teman saya dari SMA Kristen Petra 2.
Setelah tim terbentuk, empat orang yang terpilih menjalani pelatnas 3, pada tanggal 8 – 19 Juli 2020. Kami diberi tes dan materi yang bertujuan untuk mematangkan persiapan. Selain itu, ada juga alumni peserta pelatnas dan Tim IChO yang ikut memberikan materi atau sharing mengenai pengalaman mereka. Karena kondisi pandemi yang masih tetap tidak menentu, IChO Indonesia diadakan di 2 kota. Pada tanggal 24 Juli 2020, kami berangkat menuju hotel tempat tes IChO online akan dilaksanakan. Peserta Jakarta menginap di Hotel Swiss-Bell Bogor, sedangkan peserta Surabaya menginap di Hotel Sheraton Surabaya. Pada tanggal 25 Juli 2020 di pagi harinya, kami mengikuti rapat pembukaan yang diadakan oleh Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional), sembari memastikan sarana dan prasarana yang akan digunakan ketika tes nantinya bisa berjalan dengan baik. Sorenya, mulai pukul 16.00 WIB, kami mulai mengerjakan soal pada kertas. Pukul 21.00 WIB, waktu pengerjaan habis, lalu jawaban yang kami tuliskan di-scan dan di-upload untuk dikumpulkan ke negara panitia penyelenggara, yaitu Turki.
Akhirnya tanggal 30 Juli, pengumuman pemenang dilakukan melalui live youtube. Puji Tuhan saya berhasil meraih penghargaan medali perunggu dan teman saya meraih medali perak. Total tim IChO Indonesia meraih dua medali perak dan dua medali perunggu. Saya ingin berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami semua dalam perjuangan olimpiade ini sehingga pelaksanaan tes IChO di Surabaya secara online bisa terlaksana dengan lancar. Puji syukur juga pada Tuhan atas semua anugerah-Nya.
Oleh :
Steven William (XII IPA 1)